Selasa, 3 Juni 2008 00:53 WIB
Jakarta, Kompas - Pemerintah pada tahun ajaran baru ini menargetkan 1,5 juta siswa bisa masuk ke sekolah menengah kejuruan. Tahun lalu jumlah siswa sekolah menengah pertama yang masuk SMK sekitar 1,2 juta jiwa. Dengan demikian, ditargetkan jumlah siswa yang masuk SMK meningkat sekitar 300.000 siswa.
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Joko Sutrisno, Senin (2/6), mengatakan, pemerintah menargetkan pada tahun 2010 komposisi siswa SMK dengan SMA 50: 50. Adapun tahun 2015 komposisinya 70:30.
Guna mempersiapkan daya tampung bagi penambahan siswa SMK itu, tahun ini akan dibangun 4.000 ruang kelas baru, baik di sekolah negeri maupun swasta. Terdapat pula sejumlah SMA swasta yang beralih menjadi SMK, sedangkan lima SMA negeri berubah menjadi SMK negeri.
Joko mengatakan, biaya membangun satu unit SMK terbilang mahal, yakni Rp 1 miliar hingga Rp 5 miliar, tergantung program keahliannya. Program manajemen, misalnya, lebih murah ketimbang teknik mesin yang membutuhkan alat-alat khusus.
Tenaga pengajar dipersiapkan dengan melibatkan guru mata pelajaran umum di SMA dan mahasiswa untuk mengajar di SMK. ”Yang masih kurang adalah tenaga pengajar khusus kejuruan. Kami masih mengusahakan,” ujarnya.
Tenaga terampil
Pemerintah mendorong jumlah siswa baru SMK meningkat agar jumlah angkatan kerja terampil dan terlatih membesar. Sebagai gambaran, angka partisipasi kasar di perguruan tinggi sekitar 17 persen. Lulusan SMA yang melanjutkan ke perguruan tinggi tidak lebih dari 30 persen. Sisanya sekitar 70 persen masuk ke pasar kerja dengan keterampilan minim.
sumber :
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/03/00532368/
03 Juni 2008
Ditargetkan 1,5 Juta Siswa Masuk SMK
Posted by Utomo
5:38 AM, under |