Ujian Nasional tinggal beberapa hari lagi, Tidak hanya pendidik saja yang harus berpikir bagaimana agar tahun ini hasil yang dicapai minimal sama dengan tahun sebelumnya yaitu lulus 100%, tetapi juga siswa yang menjalani Ujian nasional jauh-jauh hari sudah menyiapkan diri agar berhasil.Demikian juga dengan Dikpora Kab. kendal Bid. PMPTK melalui acara bedah SKL dan persiapan UN telah dilaksanakan kegiatan bedah SKL, Analisis soal UN, dan pembuatan Kisi-kisi serta soal prediksi UN berdasar SKL.
Polemik ujian nasional yang beredar saat ini tidak mengganggu konsentrasi siswa.Siswa dan Satuan pendidikan telah melaksanakan persiapan secara maksimal. orang tua, pendidik, bahkan komite sekolah mengharapkan adanya jam khusus yang diberikan kepada siswa untuk membekali materi agar siap "tempur" bila waktunya tiba. Pendidik sebagai orang terdekat dengan siswa dalam pembimbingan telah banyak menggunakan cara agar siswa mau dan siap untuk belajar maksimal.
Bidang studi Bahasa Indonesia sebagai salah satu materi ujian yang menentukan kelulusan lambat laun justru menjadi momok bagi siswa. keluhan mengerjakan soal bahasa Indonesia telah banyak terdengar, hasilnya pun sangat mengejutkan nilai bahasa Indonesia terkadang malah justru lebih rendah dibandingkan dengan nilai bahasa Inggris.
Siswa banyak mengeluhkan panjang soal menjadi kendala, konsentrasi membaca bagi mereka rata-rata hanya sekitar 45 menit pertama, setelah itu mereka tidak lagi bisa konsentrasi terhadap isi bacaan serta maksud soal. Memang dalam soal bahasa Indonesia rata-rata jumlah halaman kurang lebih 20-an dari 50 soal yang diujikan. Banyaknya halaman inilah yang membuat siswa bosan, capek, malas untuk tetap membaca dengan baik. Berbagai cara telah pendidik lakukan, dari mulai review materi, bedah skl, latihan soal, smart solution, tips and trik mengerjakan soal secara cepat. tetapi kembali lagi kepada siswa, mau apa tidak mengkaji lebih dalam terhadap soal bacaan. Bahasa Indonesia bukan soal eksakta, maka seorang siswa jika tidak mekasimalkan penalaran dan logika akan kesulitan mengerjakan soal.
Soal dalam bahasa Indonesia jika ditelaah dari SKL, sebagaian besar adalah materi berhubungan dengan paragraf dan sastra.Siswa akan memperoleh nilai minimal unuk kelulusan akan tercapai apabila menguasai dua hal dasar, yaitu paragraf dan Unsur-unsur sastra. Hampir semua soal berbentuk paragraf dari materi artikel, tajuk rencana, karangan, esai, kritik ataupun bacaan prosa semua berbentuk paragraf. Untuk itu ketercapaian hasil bisa dilihat sejak awal ketika melakukan pengayaan materi dan latihan soal.
Sedangkan untuk materi sastra, hampir sebagaian besar membedah unsur intrinsik. Padahal dalam unsur intrinsik semuanya terjadi dan mungkin dialami oleh siswa, maksudnya adalah kebiasaan siswa sehari-hari akan mempengaruhi perasaan, empati, dan sikap siswa terhadap permasalahan. Dalam kenyataannya yang muncul dalam soal sastra adalah watak manusia, pesan/amanat, nilai-nilai kehidupan, latar, dll. Itu semua sebenarnya jawabannya sudah ada dalam diri siswa, tergantung bagaimana memahami maksud soal.
Dengan adanya pengayaan materi dan latihan soal, diharapkan siswa dalam mencapai hasil maksimal serta benar-benar menguasi kompetensi. sekali lagi kembali kepada satuan pendidikan dan pendidik bagaimana memotivasi siswa untuk tetap mencoba, belajar dan berlatih secara maksimal guna meraih cita-cita.
Mudah-mudahan tulisan pendek ini dapat berguna untuk persiapan UN yang akan datang. Selamat berjuang para pendidik dan siswa, sukseskan pelaksanaan UN dengan sukses penyelenggaraan dan sukses hasil.Semoga kekwatiran terhadap kecurangan tidak terjadi sehingga menghasilkan lulusan yang benar-benar berkualitas. terimakasih.
@ Maret 2010
www.aakdidik-puisi.blogspot.com