Guru Profesional : Mereka ada di sekeliling kita. Dan
kalau kita cermat, kita mungkin dapat mengenalnya apabila kita bertemu dengan
guru serupa itu. Perhatikanlah sekeliling Anda. Lihatlah guru itu, yang telah
menyelesaikan dengan baik pendidikan profesionalnya dari sebuah lembaga
pendi-dikan guru. Pada tahun-tahun awal sejak dia pertama kali menjadi guru,
tidak banyak yang istimewa yang tampak di dalam guru itu. Bahkan penampilan
awalnya sama saja dengan guru-guru yang lain. Bukan tidak kompeten, tetapi
tidak ada keistimewaan apa pun yang tampak dari luar.
Tetapi perhatikanlah dia sekali lagi.
Sekarang, setelah bertugas lebih dari lima ta-hun, dia mulai melampaui prestasi
guru-guru seangkatannya. Dia dapat berbicara dengan semangat dan teliti
mengenai keadaan sekolahnya, dan terutama mengenai murid-muridnya, lebih dari
guru-guru lain. Sekali lagi, bukan karena dia terlalu istimewa, tetapi karena
dia peduli, dia peduli dengan segala ketulusan. Apa yang dialaminya,
direnungkannya; apa yang direnungkannya disuarakannya; apa yang disuarakannya
dilaksanakannya; apa yang dilaksanakannya disempurnakannya. Dia mulai dapat
melihat le-bih dalam, tembus lapisan permukaan apa-apa yang hanya kasat mata.
Dialah itu, profesional tulen.
Tidak ada yang memerintahkan dia
berbuat demikian, tetapi ini ter-jadi karena dia menghargai pekerjaannya. Ia
menghargai anak bangsa yang dipercayakan kepadanya. Ia bangga pada
pekerjaannya. Dan ia belajar terus, yang menjadikan cakrawala pemikirannya
menjadi lebih luas. Jauh lebih luas dari apa yang dimilikinya lima tahun yang
lalu.
Bahkan, banyak dari yang dipahaminya
dan dipercayainya sekarang, dia tidak dapat mengingat pernah mempelajarinya
ketika masih belajar menjadi guru. Dia malahan merasa bahwa sebenarnya, banyak
juga yang dipelajari di sekolah guru yang ternyata tidak pernah berguna atau
tidak dapat digunakan; karena itu, ada pengetahuan yang dikembangkan sendiri
melalui proses pembelajaran yang berlangsung terus: ada yang dipelajarinya;
tetapi ada yang dibuangnya.
Ia menjadi kritis, dan semakin hari
semakin menjadi lebih kritis. Ia juga menjadi kreatif, dan makin menjadi
kreatif, hal yang membahagiakan muridnya. Pada saat yang sama, ia menjadi lebih
profesional dari sebelumnya. Itulah guru kita, yang hidup di dalam satu garis
profesionalisme yang tidak pernah berhenti, karena perkembangannya telah
didorong oleh kekuatan dari dalam dirinya. Maka proses itu pun menjadi sustainable.
Seperti apakah kita? Profesionalkah?